Berita Terkini

Sambangi Kantor KPU Kabupaten Manokwari, Sekretaris KPU Papua Barat Sosialisasikan Strategi Penguatan Manajemen Logistik Pemilu

Manokwari, 19/09/2025 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan tata kelola logistik Pemilu yang lebih efektif, efisien, dan adaptif terhadap tantangan geografis wilayah Papua Barat. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris KPU Papua Barat, Michael Mote, saat memaparkan Proyek Perubahan Jangka Pendek dalam kegiatan sosialisasi dan implementasi yang digelar di Kantor KPU Kabupaten Manokwari, Jumat (19/9/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Dominggus Kambu (Kepala Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Papua Barat), Muji Warsito (Sekretaris KPU Kabupaten Manokwari), Christina (Kasubbag Keuangan, Umum, dan Logistik), Srywati P. Ranteallo (Kasubbag Teknis), serta staf KPU Kabupaten Manokwari.

Dalam paparannya, Michael Mote mengusung proyek bertajuk:
“Strategi Penguatan Manajemen Logistik Pemilihan Umum di Wilayah Provinsi Papua Barat Berbasis Koordinasi, Sinkronisasi, dan Sistem Pendukung.”

Ia menegaskan, distribusi logistik Pemilu di Papua Barat memiliki tantangan berat, mulai dari kondisi geografis pegunungan, kepulauan, hingga pesisir dengan akses transportasi terbatas. Hal tersebut kerap menghambat distribusi ke daerah terpencil seperti Pegunungan Arfak, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Fakfak, dan Kaimana.

“Manajemen logistik Pemilu di Papua Barat tidak hanya soal teknis, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan kondisi geografis yang penuh tantangan. Karena itu, koordinasi, perencanaan matang, serta dukungan sistem teknologi menjadi kunci keberhasilan distribusi logistik, khususnya di daerah 3T,” ujar Michael Mote.

Beberapa langkah strategis yang dirancang KPU Papua Barat antara lain:

  • Penyusunan dan pengesahan SOP teknis pelipatan, sortir, pengesetan, dan pengepakan logistik.
  • Simulasi rekrutmen dan pelatihan tenaga pelipat/sortir dengan supervisi lapangan.
  • Penyiapan ruang kerja logistik sesuai standar tata letak.
  • Penerapan sistem pelaporan progres digital berbasis dashboard.
  • Identifikasi wilayah sulit akses dengan penyediaan moda transportasi alternatif.
  • Penyusunan SOP distribusi logistik daerah 3T.

Michael menambahkan, tahap awal implementasi yang berlangsung antara Agustus–Oktober 2025 akan difokuskan pada penyusunan SOP, penguatan SDM, serta penyiapan gudang penyimpanan dengan standar keamanan yang lebih baik.

Dalam sesi diskusi, KPU Kabupaten Manokwari turut memberikan masukan, antara lain perlunya identifikasi masalah yang lebih rinci, penekanan pada manfaat proyek, serta solusi terhadap keterbatasan gudang logistik yang berukuran kecil di Manokwari. Selain itu, mereka juga menyoroti tantangan rekrutmen tenaga sortir dan lipat yang membutuhkan ketelitian tinggi serta waktu kerja yang memadai.

Kegiatan ini diakhiri dengan penegasan bahwa sosialisasi proyek perubahan jangka pendek merupakan langkah awal penting dalam mewujudkan tata kelola logistik Pemilu yang terukur, transparan, dan akuntabel, sekaligus memastikan distribusi logistik Pemilu dapat menjangkau seluruh masyarakat, termasuk di wilayah 3T, secara tepat waktu dan sesuai standar.

(timperubahan-parhumas)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 136 kali